“Siapa
yang paling sayang sama aku?”
“Aku.”
“Siapa
yang paling sayang sama kamu?”
“Kamu.”
Sedalam
itu persahabatan anatara Raina dan Gwenny, yang bermula dari diangkatnya Raina
menjadi anak Tante Flora, Ibu Gwenny. Sepuluh tahun, Gwenny menjadi bagian
hidup Raina, belahan jiwanya, hingga muncul Dimas dalam hidupnya. Dimas yang
harusnya dijodohkan dengan Gwenny , malah berbalik mencintai Raina. Celakanya,
sedalam itu perasaan Dimas mencintai Raina. Raina pun merasakan hal sama. Sementara
Toby, sahabat Raina dari kecil, juga memendam cinta yang sama pada gadis
pecinta hujan ini.
Raina
bimbang. Dari Dimas ia belajar mengenai cinta sejati. Kedatangan Dimas
dihidupnya, bagaikan magic hour, momen penuh keajaiban yang membuat Raina
melupakan semua kepedihannya. Hingga sebuah rahasia terkuak, dimana Raina
menemui kenyataan kalau Dimas adalah penyebab kecelakaan yang terjadi pada dirinya. Kecelakaan yang
merenggut hal terpenting yang ia miliki, yaitu penglihatannya. Akankah Raina
memaafkan Dimas? Apakah Persahabatannya dengan Gwenny bisa diselamatkan? Lalu,
apa yang terjadi saat Raina buta dan tidak bisa menikmati keindahan magic hour
untuk selamanya? Apakah Dimas akan menjadi satu cinta untuk selamanya bagi
Raina?
Magic
Hour, satu cinta untuk selamanya...
“Terkadang
kita harus melalui kegelapan untuk menghargai indahnya cahaya.” –unknow-
Judul | Magic Hour |
No. ISBN | 9786020900278 |
Penulis | Tisa TS. & Stanley Meulen |
Penerbit | Loveable |
Tanggal terbit | Januari - 2015 |
Jumlah Halaman | 236 |
Berat Buku | - |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | - |
Kategori | Romance |
Harga | 55.000 |
Text Bahasa | Indonesia ·· |
Sebenarnya
yang kalian baca pada ilustrasi di atas dengan font
italic adalah sinopsisnya
guys! bisa dibilang bagian blurbnya juga, jadi aku disini nggak perlu
repot-repot kasih tau isi ceritanya. Sekarang aku mau buat resensi novelnya aja
biar yang pada belum beli bukunya nanti bisa ada gambaran tentang novel ini.
Untuk
bentuk novelnya, ini bener-bener anti-mainstream. Why? Soalnya menurutku baru
pertama kali lihat font naskah dalem bukunya tulisnnya imut-imut banget nggak
pake TIMES NEW ROMAN,CALIBRI atau sejenisnya yang biasa kita jumpai. Menurutku
di novel ini pakai teks SEGOE PRINT(coba cek deh) gimana? Lucu banget kan?
Selain itu,
novel ini di bagian pertama disertai ilustrasi beberapa tokoh seperti
Raina,Gwenny,Dimas,Toby,Mami dan sebagainya, namun menggunakan semacam
ilustrasi kartun gitu jadi ya ... gemes-gemes gimana gitu.
Lebih keren
lagi, novel ini di beberapa adegannya ditambah ilustrasi-ilustrasi versi film
“Magic Hour” juga loh! Jadi buat kalian yang belum nonton filmnya macam saya,
beruntung banget buat visualisasi kita pas baca novelnya.
Dan—jeng
... jeng ...! untuk kalian yang beli novel ini nggak bakal rugi!!! Karena
ternyata oh ternyata di dalam novel ini diselipin poster versi film “Magic
Hour” buat kalian penggemar cast film “Magic Hour” bisa nambah koleksi tempelan
di dinding rumah. Kalau poster “Magic Hour” milik saya udah diembat teman saya,
saking ngefansnya sama Michelle Zudith :D (siapa yang tanya?)
Setelah
kelebihan novel yang saya sebutkan di atas Cuma ada satu kelemahan dari novel
ini: Endingnya yang terlalu dipaksakan menurut saya membuat novel ini sedikit
membuat beberapa orang belum ngeh sama kemunculan kembaran Dimas yang tiba-tiba. Belum lagi ada beberapa penonton kecewa dan
bingun juga kenapa Rain tiba-tiba buta dengan alasan yang kurang detail.
Apapun itu
aku salut sama penulis “Magic Hour”. Jarang-jarang loh ada novel keren yang
ternyata dibuat oleh dua orang, wong bikin novel sendiri aja susah menyatukan
ide dan tetek bengeknya apalagi yang nulis dua orang? Bisa berantem tuh
gara-gara beda pendapat.
AKU KASIH
VOTE ▲▲▲ΔΔ
P.S : Beberapa quotes foto dari "Novel Magic Hour"