Saturday, 1 August 2015

Kahlil Gibran: Cinta,Persahabatan,Suka Duka,Penderitaan, dan Doa

Kahlil Gibran. Siapa yang tak mengenal beliau? Seseorang fenomenal yang mampu merangkai berbagai sendi kehidupan dalam suatu susunan kat yang megah

Ada CINTA,PERSAHABATAN,KEINDAHAN,KEBEBASAN,KERJA, bahkan KEMATIAN juga mampu ia sentuh. Seulas senyum tak cukup untuk menyatakan kisah-kisahnya.

Untuk kalian yang belum membaca, tak salah pula kita boleh tidak membaca karya Kahlil Gibran yang lain, namun jangan yang satu ini. Menurut saya, ini cocok untuk sebagai renungan kita semua mengingat para pembaca mempunya kekuatan batin dalam menyerap sarinya.

Inilah maha karya Kahlil Gibran yang beberapa sudah saya pilih untuk diposting di blog ini
Seorang remaja berkata, bicaralah pada kami tentang Kebenaran Persahabatan.

Dan dia mendapat jawaban:

Sahabat adalah kebutuhan jiwa,yang mesti terpenuhi.

Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih, dan kau panen penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalaah naungan dan penghangatmu,karena engkau menghampirinya saat hati lapar mencarinya saat butuh tubuh kedamaian.

Apabila dia bicara,mengungkapkan pikirannya,engkau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,kau juga tiada menyembunyikasn kata “ya”

Dan bilamana dia diam,hatiamu tiada akan berhenti mencoba merangkum bahasa hatinya. Karena tanpa ungkapan kata,dalam rangkuman persahanabatam,segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan suka cita yang utuh,pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat janganlah berduka cita. 

Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiaadaannya, bagai puncak gunung bagi seorang pendakiu,namun lebih agung, daripada ngarai daratan.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.

Karena kasih yang masih menyisahkan pamrih, diluar jangkauan misterinya,bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan, hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. 

Jika dia harus tahu musim surutmu,biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Lalu apa makna sahabat itu, hingga engkau senantiasa mencarinya,untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah dia,untuk bersama, menghidupkan sang waktu! Karena dialah yang bisa  mengisi kekuranganmu,bukan untuk mengisi kekososngnamu.

Dan dalam manisnya persahabatan,biarkan tawa-ria,berbagi dengan kebahagiaan. Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar hari dan gairah segar kehidupan.

Berkatalah Al Mitra:
Bicaralah kepada kami tentang Cinta.

Diangkatnya kepala dan disapukannya pandangan kepada pendengarannya. Suasana hening meliputi meeka, maka terdengar lantang dan bertutur kata:

Apabila cinta memanggilmu,ikutilah dia,walau jalannya terjal berliku-liku.

Dan apabila sayapnya merangkummu,pasrahlah serta menyerahlah,walau pedang tersembunyi di sela sayap melukaimu.

Dan jika bicara kepadamu,percayalah,walau ucapannya membuyarkan mimpimu,bagai angin utara mengobrak abrik taman.

Sebab bagaimana cinta memakotaimu begitu pula demi pemangkasanmu.

Sebagaimana dia membumbung,mengecup puncak-puncak ketinggianmu,membelai mesra ranting-ranying terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari. 

Demikian pula dia menghujam ke dasar akaramu, menguncang-guncannya sari ikatanmu dengan tanah.

Laksana butir-butir gandum engkau diraihnya,ditumbuknya engkau sampai polos telanjang,diketamnya engkau agar bebas dari kulitmu,digosoknya,sehingga menjadi putih bersih,diremas-remasnya menjadi bahan lemas tak terbentuk.

Demikian pekerti cinta atas diri manusia,supaya engkau pahami rahasia hati, dan kesadaran itu menjadikanmu segumpal hati kehidupan.

Namun jika dalam kecemasan,hanya kesendirian cinta dan kesenangannya yang engkau cari,maka lebih baiklah bagimu menutupi tubuh.

Lalu menyingkir dari papan penempaan,memasuki dunia tanpa musim dimana engkau dapat tertawa,namun tidak sepenuhnya. Tempat engkau dapat menangis,namun tidak sehabis air mata.
Cinta tak memberikan apa pun, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki apapun dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.

“Apabila engkau mencintai,janganlah berkata: “Tuhan ada didalam hatiku,” tapi sebaiknya engkau merasa : “Aku berada di dalam Tuhan.”

Dan juga jangan mengira, bahwa engkau dapat menentukan jalannya cinta,karena cinta, apabila telah memilihmu,dia akan menentukan perjalanan hidupmu.

Cinta tiada berkeinginan selain mewujudkan makannanya. Namun jika engkau mencintai disertai dengan berbagai keinginan,wujudkanlah dia menjadi keinginanmu:

Meluluhkan diri,mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan lagu persembahan malam, mengenali, kepedihan kemesraan yang terlalu dalam,merasakan luka akibat pengertianmuu sendiri tentang cinta, serta meneteskan darah suka rela serta suka cita terjaga di fajar subuh dengan hati seringan awan.

Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaaan.istirahat di terik siang, merenungkan puncak-puncak getaran cinta,kemudian terlena dengan doa bagi yang yang nyanyian puji syukr tersungging di bibir senyum.

Seorang wanita bicara, menanyakan masalah Suka dan Duka
Jawabannya:

Suka cita adalah duka cita yang terbuka kedoknya dari sumber yang sama, yang melahirkan tawa, tetapi juga mengalir air mata.

Dan bagaimana mungkin terjadi yang lain?

Semakin dalam sang duka, menggoreskan luka ke dalam sukma, maka semakin mampu sang kalbu mewadahi bahagia.

Bukanlah piala minuman, pernah menjalani pembakaran,ketika berada dalam pembuatan?
Dahulu bukanlah seruling penghibur insan adalah dari sembilah kayu yang pernah dikerati, tak kalah dia dalam pembikinan?

Apabila engkau sedang bergembira, mengacalah dalam-dalam ke lubuk hati, disalanalah nanti kau dapato, bahwa hanya yang pern ah membuat derita, berkemampuan memberimu nahagia.

Apabila engkau berduka cita,mengacalah lagi ke lubuk hati, disalah pula engkau bakal menemui bahwa sesungguhnyalah engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri.

Diantara kalian ada yang mengatakan

“Suka cita itu lebih besar dari duka cita”

Yang lain pun berpandangan:

“Tidak, dukalah yang paling besar dari suka”

Tetapi aku berkata padamu :

Bahwa keduanya tak terpisahkan.

Bersama-sama di meja makanmu,ingatlah selalu bahwa yang lain sedang ternyenyak di pembaringanmu.

Sebenarnya engkau ditempatkan tepat di tengah timbangan yang adil,menengahi kegembiraan dan kesedihan.

Hanya apabila engkau sedang hampa,engkau diam tak bergerak,dan seimbanglah takaran.
Ketika sang bendahara berkenan mengangkatmu,untuk menguji berat emas-perak di wadah,disaat itulah Kesukaan dan Kedudukanmu timbul tenggelam.

Dan seorang wanita berbicara sambil berkata:

tututrkan pada kami perihal Penderitaan.

Dan guru berkata:

Penderitaanmu adalah robeknya kulit yang menutupi kesadaranmu.
Sebagaimana biji buah mesti pecah,agar isntinya bisa tegak dibawah matahari,demikian pula engkau mesti mengenali derita.

Dan kalau saja engkau menerima hatimu di dalam ketakjuban terhadap keajaiban sehari-hari hidupmu,deritamu rasanya tidak kurang menakjubkan dibanding kerianganmu.

Dan engkau akan menerima pergantian musim di hatimu, sebagaimana engkau selalu menerima perubahan musim yang melintas di atas ladang-ladangmu.

Dan kau ingin menyaksikan dengan tenang melalui musim dingin dalam kesedihanmu.
Banyak diantara penderitaanmu adalah pilihanmu sendiri. Itulah obat pahit,yang dengannya , dokter dida;lam dirimu yang sakit.'

Maka percayalah para dokter dan minumlah obatnya dalam kesunyian dan kesentosaan.

Sebab tangannya walau berat dan keras dibimbing oleh tanagan lembut Yang Tiada nampak.

Dari cawan yang dia bawa,walau membakar bibirmu,tetapi dia telah diciptakan dari tanah liat yang 
Tukang Temibikar telah membebaskan dengfan air matanya nan suci.

Lalu seorang pendeta wanita berkata:
Bicaralah kepada kami perihal Doa

Dan dia menjawab sambil berkata:

Kau berdoa hanya di saat sulit dan perlu, alangkah baiknya kau perlu berdoa di dlam suka citamu dan dihari-harimu yang berkelimpahan.

Sebab,apakah itu selain mengembangkan dirimu di dalam alam hayat?

Dan bila demi kenyamananmu menuangkan kegelapan ke dalam anagkasa,maka dia pun demi kesenangnannya menuangkan keluar fajar merekah dari hatimu.

Dan apabila kau tak bisa lain kecuali menangis keika jiwa memanggilmu berdoa,dia akan memacumu dan sekali lagi, walau sampai menangis, sampai pada gilirannya kau akan kecewa.

Saat kau berada dirimu membumbung tinggi untuk menjumpai di udara mereka yang sedang berdoa di saat itu juga, dan mereka yang tidak bisa kau temui kecuali dalam doa.Maka biarlah keluargamu ke kuil ghaib itu tidak untuk apapun  kecuali kekhusukan dan kerukunan mesra.

Sebab, apabila kaku memasuki kuil tanpa tujuan lain kecuali meminta, engkau takkan menerimanya.

Atau bahkan bila kau masuk ke dalamnya untuk memohon kebaikan dari orang lain, kau takkan didengarkan. Cukuplah kau memasuki kuil ghaib itu.

Aku tak kuasa mengajarimu bagaimana berdoa dengan kata-kata. Tuhan tak mendengarkan kata-katamu kecuali bila Dia sendiri memanjatkannya lewat bibirmu.

Dan tak dapat aku mengajarimu doa samudra dan rimba raya serta gunung-gunung.

Tapi kau yang lahir dari gunung,hutan dan samudra dapat menemukan doa mereka di dalam hatimu.

Dan bila saja kau mendengarkan keheningan malam,kau akan mendengar merka bertutur kata dalam kebisuan.

“ Tuhan kami yang Agung,kehendak-Mulah yang menjadi keinginan dari diri kami.”
Hasrat-Mulah yang menjadi hasrat dalam diri kami.

Dorongan-Mulah yang menjadi hasrat dalam diri kami.yang akana mengubah malam kami,yang adalah kepunyaanmu menjadi hari yang adalah kepunyaanMu jua.

Kami tak kuasa meminta apapun dari-Mu karena Engkau Maha Tahu kebutuhan kami sebelum mereka lahir dalam diri kami.

Dikaulah kebutuhan kami yang sejati.

No comments:

Post a Comment