Penulis :
Milka Hutasoit,Syarifatul Munawaroh,Meylin Christina Taslim, Fanda Azyura, Ega
Azyura, Meii Azyura,Tinka Azyura,Dwi Fitria Sari,Pulchra Kh0o Bea,Ananda Nizzma
Penyunting :
Ananda Niizma
Penata
Letak : LL
Desain
Sampul : Mediaqurani
Penerbit : Story Club Media
Cetakan : 1, 2015
ISBN : 97860271770216
Berawal dari hobi membaca, sepuluh orang dengan karakter berbeda
dipertemukan di media sosial bernama facebook.
Bea,Nanda,Meii,Mey,Fanda,Wiedey,Ega,Otta,Tinka dan Syarifa. House of Dream
adalah antologi pertama mereka yang menjadi bukti bahwa mimipi bukan hanya
sebatas omongan, bukan juga hanya hadir di dalam tidur. Mimpi terjadi karena
mereka mau dan berusaha.
The future
belongs to those who believe ini the beautty of their dreams.
Buku berjudul “House Of Dream” ini adalah salah satu mimpi para
teman pena di dunia maya yang berhasil diwujudkan dalam karya fiksi berupa
kumpulan cerita antologi yang terdiri dari 10 kumpulan cerpen. Karya ini
mengusung beberapa tema menarik yang mengajak para pembaca berimajinasi
sebebas-bebasnya. Sebab buku ini macam gado-gado, karena mengusung tema/genre
yang beraneka ragam dari penulisnya. Sehingga ini bisa menjadi pembelajaran
bagi para pembaca kita untuk bagaimana mewujudkan mimpi menjadi nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Namun bagi para penulis, buku ini sebagai hasil buah cinta
(duilehhh) para penulis sosial media yang kebetulan bertemu di fanspage
(Kumpulan cerbung,cerpen dan novel remaja) dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Kemudian seiring berjalannya waktu mereka memutuskan membuat buku
disela-sela obrlolan kami yang sebagian besar ga jelas hehehe.
Mengenai penilaian buku ini sendiri terdapat kelebihannya, yaitu
tema yang diusung cocok untuk memberikan semangant baru untuk penulis pemula
yang terutama para remaja dan semua pembaca. Terlihat dari cover yanga ada
dalam buku ini yaitu kombinasi warna pink lucu dan dua orang sahabat yang
sedang bergandengan tangan untuk meraih mimpi bersama-sama.
Berikut ini ada beberapa quotes favorit saya dari masing-masing
cerpen yang ada di “House of Dreams.”
· Forgiveness and Love
1. “MAAFKAN aku. Tapi
sepertinya kita berdua tidak memiliki kecocokan. Aku nggak tau sejak kapan
tepatnya aku mulai kehilangan apa yang dulu kita punya. Kamu terlalu pendiam,
aku nggak tau apa mau kamu dan aku nggak sanggup kalau harus terus-terusan
menebak isi hati kamu. Aku mencoba, dan ternyata gagal. Mungkin, hubungan kita
sebaiknya sampai di sini saja. Maafkan aku.” (hal 6)
2. “Sup
hangat sangat baik untuk suasana hati yang sedang bersedih. Makanlah dan
kembali ceria. Wajah mendung itu tidak terlihat cantik untukmu. E.” (hal 8)
3. “Tidak
ada yang mengalahkan kecantikan seorang gadis yang menyukai makanan. Hope you
like it. E.” (hal 7)
· MENGANTAR KECUPAN
4. “Hal
sekecil apa pun yang terlihat tak berguna dan tak berarti, ternyata akan selalu
terlihat istimewa jika kita memandangnya dengan sebuah ketulusan. Ketulusan
cinta yang mengalir laksana air hujan yang turun membasahi bumi. Hanya cinta
dan ketulusanlah yang membiarkan kita melihat hal-hal yang biasa dengan cara
yang luar biasa. (hal 33)
· Blamed
5. “Aku
tidak pantas mendapatkan kesempatan kedua. Aku sudah berbuat salah. Lagipula
inilah balasan untuk orang sepertiku. Aku sudah membunuh kedua orangtuaku, aku
sudah menyakiti teman dekatku, aku sudah membunuh orang-orang yang tidak
bersalah, aku bahkan membalaskan dendamku dengan sangat keji.” (hal 43)
· My Boyfriend is Mafia
6. “Jangan
pernah berfikir aku mempermainkanmu, mungkin rasa ego-ku membuatku gelap mata
untuk mencintaimu,Hera.” (hal 49)
7. “Dan...
hubungan kita cukup sampai di sini. Aku sudah bersumpah pada kakakku aku akan
berhenti mencintaimu atau aku akan mati.” (hal 53)
8. “Dasar
polisi tidak tahu diuntung! Apa tak terlintas dalam benakmu tentang keselamatan
semua orang? Kau pikir hanya adikmu dalam posisi bahaya, hah? Ingat tugasmu
untuk menjaga keamanan masyarakat. Seharusnya kita saling bahu-membahu
menangkap kelompok mafia ini. Sudah banyak korban jiwa yang terancam
keselamatannya karenanya. Cobalah untuk mengerti,Darius,” (hal 53-54)
9. “Tidak,
terimakasih. Justru lebih berbahaya lagi aku pulang diantar oleh seorang
mafia.” (hal 54.)
· Partner in Life
10. “Cinta
itu petualangan, kamu jalan ke sana-sini, makan ke sana-sini karena kamu memang
enjoy ngelakuin itu bareng orang yang kamu sayang. Bukan memaksakan diri
seperti ini, Ta. Kamu Alleta bukan Allya. Kamu bukan orang yang punya jantung
sehat.” (hal 62)
11. “Aku
yang harusnya berterimakasih sama kamu. Karena kamu adalah partner aku yang
paling hebat. Tanpa kamu dibelakang aku, aku nggak mungkin menang malam ini!”
(hal 65)
12. “Ciee..
udah bangun. Gimana balapannya? Seru? Ceritain dong gimana rasanya duduk diatas
motor nemenin orang balapan?!” kata Elvira dengan nada menggoda.(hal 66)
13.
“Rasanya kayak lagi terbang. Adu kecepatan sama angin. Aku Cuma dengar suara
angin,suara motor,dan detak jantung aku. Nggak lama, pas buka mata kita udah
sampai di garis finish. Nathan menang, El.” (hal 67)
14. “Aku
memang bukan Kahlil Gibran, aku nggak bisa seperti kamu yang nulis kata-kata
romantis untuk menyatakan perasaan. Aku kaku. Tapi aku tau, kamu nggak butuh
ribuan kata karena kamu sudah punya semua dari mereka. Aku Cuma bisa menawarkan
bahu dan dada aku untuk kamu. Tempat untuk kamu bersandar, kapan pun kamu mau.
Karena aku tau, duduk di situ lama-lama pegal juga.” (hal 70)
· Dirimu,Dirinya
15. “Nggak
apa-apa, jadi yang ke 2 aku juga mau, kok,” (hal 80)
16. “Resiko
orang selingkuh lah, jadi...” kata Rubby berhenti sejenak, “Nikmati aja,”
lanjutnya (hal 84)
17. “Jangan
terlalu dipikirin, pati semua ada jalan keluarnya apapun masalah kamu sekarang.
Aku nggak maksa kamu buat cerita sama aku, aku mau kamu dengan sendirinya yang
akan bercerita.” (hal 87)
18.” Kebahagiaan
itu hanya sesaat. Ternyata dia hanya cowok brengsek yang menjadikanmu
mainannya. (hal 95)
· Cowok Inisial ‘R’
19.“Eh.
Sori,gue penasaran aja. Cowok ganteng,kapten basket, dan jadi idola banyak
cewek, masa jomblo,sih?’ (hal 105)
20. “Adakah
aku lebih indah dari bintang-bintang di langit? Hingga kamu rela terjaga,
melamunkan aku di tengah gulita.
Hei, cantik
aku di sini.
Dekat
dengan aliran darahmu.
Rapat
dengan detak jantungmu.
Aku di
sini, lekat pada banyangmu. Love ‘R’.” (hal 102)
· Anniversary
21.“Syukurin
aja deh apa yang ada, jangan kebanyakan menghayal!” (hal 126)
22.“Vi, lo
nggak boleh kayak gini. Kalo lo kayak gini, lo pikir Rafa bakalan senang?
Nggak, Vi! Rafa bakalan menyalahkan dirinya sendiri karena udah buat lo sedih,”
(hal 129)
· Snow For Me
23.“Justru
perbedaan itulah yang membuat kita berteman. Mulai sekarangkita berteman,” (hal
138)
24.“Ketakutan
itu akan selalu menyerang jika kau tidak berusaha bangkit dan berbalik
menyerangnya. Hadapi selagi kau bisa. Percayalah, di dunia ini tidak ada yang
tidak mungkin. Buka hatimu untukku,Chloe. Aku akan memenuhi rongga hatimu
dengan cinta tanpa kau minta.” (hal 141)
25.“Aku kan
sudah bilang jangan menangis. Kau bodoh,” (hal 145)
26. “jangan
tanya-tanya kenapa aku pergi secepat ini. Karena kau takkan pernah menemukan
jawabanyya.” (hal 147)
27. “aku
tidak akan kembali padamu Chloe. Terimalah kenyataan jika aku akan selalu
mencintaimu. Aku titipkan salju cinta kita padamu. Jagalah baik-baik, Chloe.
Selamat tinggal, Mademoiselle Chloe. Aku mencintaimu.” (hal 147)
· Lovely Dandelion
28. “Yah
begitulah, pembaca lebih suka dengan cerita yang berakhir bahagia daripada
menyedihkan,” (hal 149)
29. “Kita
bicarakan itu nanti,sekaramg biarkan aku menikmati waktuku bersamamu, My Lovely
Dandelion.” (hal 151)
30.
“Hei,kau tidak usah canggung begitu, santai saja. Kita tidak sedang berkencan,”
31. “Apa
salahnya mencintai pasangan orang lain,selama keduanya saling mencintai.” (hal
159)
32.”Aku
tahu kalau kau sudah mengaetahui perasaanku, tapi jangan salah sangka
terhadapku. Aku punya prisnsip untuk tidak akan mengganggu hubungan orang, kau
sudah punya ‘pacar’, kan?” (hal 159)
33. “Tidak
perlu berpura-pura menjadi kuat seperti Dandelion demi orang lain,Dee. I love
you just the way you are.” (hal 164)
34. “Jangan
membenci karena ketidakmampuanku,please!” (hal 167)
35.
“Please, Dee, cepetan. Kakiku udah kesemutan tahu!” (hal 170)
Padahal
kutipan di atas baru ambil beberapa loh! Jadi yang aku tulis bukan semuanya ya
:P bwahahahaha. Tentu aja nggak aku tulis semua karena di buku ini quotesnya
buaaaanyak banget. Yang aku tulis kan Cuma favorit doang! Rata-rata agak
menyirat sindiran juga sih. Nah loh! Jadi mending baca sendiri ya J
No comments:
Post a Comment