Monday, 19 September 2016

Kepingan Terakhir, Kesan Sebelum LULUS

Rendezvous

“Begitu banyak hidup orang berubah lantaran sebuah pertemuan. Disebabkan hal itu, umat islam disarankan melihat banyak tempat dan bertemu banyak orang supaya nasibnya berubah.”

Berbekal wejangan Bang Andrea Hirata sekarang aku tahu. Datang ke sekolah ini dan bertemu untuk sebuah alasan. Aku dan mereka semua sekarang sedang bernapas di lingkungan yang sama, masih berada di sini untuk sebuah alasan.

Masing-masing memiliki cerita.
Masing-masing berbagi cerita.
Masing- masing mendengarkan cerita.
Dan cerita ini, tidak akan berakhir sampai di sini. Cerita itu masih akan terus berlanjut...
Tentang 3 tahun berharga di SMAN 3 LAMONGAN.

Flashback [sebelum 8 Mei 2016]

Sebelum aku berdiri di depan pintu gerbang bertulikan SMAN 3 LAMONGAN dengan tinggi sekitar 10 meter, aku harus menempuh jarak yang sedikit memakan waktu mengingat aku belum pernah ke SMAN 3 sebelumnya. Kata orang, SMAN 3 itu sekolahnya jauh dari kota, masuk sawah-sawah belum lagi stigma para siswa dikalangan masyarakat menimbulkan rumor yang kurang sedap.

Namun semua omong kosong orang-orang di luar sana tidak berlaku untukku. SMAN 3 [atau lebih beken dengan nama SMAGA]  itu punya innerbeauty menakjubkan jika seluruh warga sekolah berkeinginan untuk menunjukkan. Buktinya, sekolah ini mengingatkanku akan sekolah alam. Udaranya lebih sejuk di pagi hari dan suasana lebih nyaman dari hiruk pikuk suara-suara bising kendaraan seperti sekolah yang berada di jalan raya tengah kota. Semuanya diapreasikan dalam beberapa piala sekolah adiwiyata hingga SMAGA menjadi sekolah ADIWIYATA NASIONAL. Kalau kata Pak Fadeli, “Megilan.”

Bagaikan setitik debu di lautan gurun, awalnya aku merasa asing berada di lingkungan SMAGA sejak aku menjadi siswa  baru SMAGA. Jauh dari kawan-kawan lama yang harus terpisah di sekolah berbeda, terkadang membuatku merasa terisolasi. Seiring berjalannya waktu, Kehidupanku sekarang mulai berubah dan lebih bewarna setelah bertemu dengan orang-orang baru, suasana baru, teman-teman baru, dan cinta baru. [oke yang terakhir Cuma bercanda]

Berbagai kegiatan positif pengisi waktu luang, banyak sekali dipromosikan ketika akhir acara Masa Orientasi Siswa. Dari Osis,Paskibra,PMR, BAND, SILAT, DANCE. Hmm apalagi ya? Oh ya, ada juga buat kalian yang hobi panjat-panjat pohon mending ikutan panjat tebing biar keren dikit lah. Tapi, menurutku ekstrakurikuler yang paling eksotis sih WIDYASMAGA.  Kok bisa? Yah ... tanpa WIDYASMAGA, ekstrakurikuler diatas tidak dapat mengenang semua kegiatan yang mereka lakukan tanpa ada yang mendokumentasikan. WIDYASMAGA tuh semacam buku sejarah berjalan. Calon jurnalis masa depan yang siap bergadang saat dikejar deadline buat merampungkan info-info terupdate buat warga sekolah SMAGA [cieleh dibayar berapa promosi beginian -_-]. So, buat para orang tua harus bangga dan memaklumi, punya anak SMAGA yang suka menghabiskan waktunya selain belajar untuk kegiatan positif dibanding keluyuran nggak jelas.

Kalau misal pas enggak sekolah karena tanggal merah, siapa sih sosok yang bikin kalian kangenin di smaga buat ketemu? Kalau aku sih berubung enggak punya pacar buat semangatin di sekolah  ya terpaksa  entar bakal kangen sama baksonya Cak Wik  sama Pop Ice nya Pak Dhe di kantin...  wiessshh. Percaya deh, mereka itu penyelamat cacing-cacing di perut aku pas udah demo minta makan, belum lagi kantin itu jadi tempat always available buat nongkrong di jam kosong. Rasa makanan kantin tuh bakal beda sama makanan di depot bintang lima. Kapan lagi bisa teriak pake toa sambil desak-desakan minta makan duluan kalau enggak di kantin sekolah?

Selama tiga tahun sekolah di SMAGA, aku udah bertemu berbagai macam guru dari berbagai keahlian mengajar. Mereka enggak mentok melulu ngajar teori, kerap kali sering memberi motivasi buat siswanya di berbagai persoalan dengan gaya khas dan jargon mereka masing-masing yang ujung-ujungnya sering buat bahan candaan teman-teman buat ngilangin stres. Bagi para guru SMAN 3, membuat siswanya nyaman di sekolah itu  fardhu ain hukumnya. Kalau nggak gitu, siswanya bakal stress hingga malas mengikuti pelajaran. Bahkan sampai ada niatan kabur di saat jam istirahat lewat belakang sekolah alias barongan.

Ya ... untuk mengantisipasi hal semacam itu sih, salah satu guru kita yang masih awet muda dan masih setia mengajar ekonomi—sebut saja Pak Solikin ini berinisiatif membuat benteng takeshi? What the... maksudnya itu, dibikin tembok yang lebih tinggi dari rata-rata tembok rumah, semacam tembok pertahanan benteng takeshi di film-film reality show jadul gitu. Terus dibangun gazebo dan taman-taman biar siswanya enjoy kalau suntuk belajar di kelas. Resolusi ke depannya sih, kata beliau gazebonya bisa buat perpus outdoor dan dipasang wi-fi. Doakan aja niat baiknya beliau bisa terealisasi. Aamiin.

Dari sekian banyak celotehanku diatas, aku di sini lebih senang menceritakan dari pertemuan dan kejadian-kejadian menarik di SMAGA hingga tak terasa di detik ini udah mau wisuda dan lulus. Tapi aku nggak bakal bilang kata perpisahan di hari berbahagia ini. Karena menurutku, perpisah itu cuma berlaku buat orang yang nggak bakal ketemu lagi. Misalnya, terpisah oleh beda alam—salah satu udah sakaratul maut. Iya saya tahu, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi setiap perpisahan pasti ada petemuan-pertemuan kembali meskipun kecil. Wong pisah sama mantan aja bisa balikan, pisah sama istri bisa rujuk. Apalagi pisah sama teman alumni? Pasti bisa reuni doooonggggggg!

Setalah acara wisuda ini berakhir, aku harap kalian para alumni SMAGA 2016 menerapkan HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK  dalam kehidupan sehari-hari [ yang anak IPS sama Bahasa nggak boleh protes!! Ini juga berlaku buat kalian semua bukan buat IPA doang]. Yaitu, Energi total=energi kinetik+energi potensial. Dalam mewujudkan impian kamu, kamu hanya memiliki dua pilihan: terus melakukan gerak atau diam. Semakin besar energi gerak kamu, ke “diaman” kamu akan berkurang. Jadi, lakukanlah dan terus berjuang untuk meraih impian kamu bukan hanya menunggu.

Tapi jangan lupa teman kalau udah berhasil menerapkan hukum kekekalan energi mekanik, jangan lupa menerapkan pula HUKUM GRAVITASI NEWTON yang berbunyi Gaya=massaxpercepatan gravitasi. Rumus ini mengingatkan kamu untuk tetap menginjak kaki di bumi meskipun kamu dalam keadaan sangat senang karena bila kamu melompat terlalu tinggi karena kegirangan, kamu akan tetap ditarik ke bumi. Intinya kamu harus jadi orang rendah hati dalam keadaan apapun. Jangan mentang-mentah udah sukses terus sombong, liat temen susah aja jangankan bantu, ketemu aja mlengos. Naudzubillah!

Saya harap kalian dapat mengambil hikmah dari cerita di atas.Jika ada kesalahan yang kurang berkenan di hati kalian,mohon untuk dimaafkan jika kalian memang mau diblang kalangan orang-orang baik loh!  Jadi sebelum saya tutup film Rendezvous ini, kalau menurut kalian ini filmnya bagus mbok ya tanda tangan *eh salah tepuk tangan yang meriah setelah saya selesai hitung mundur. Oke siap?

PESAN TERAKHIR!!! Jangan lupa selfie yang keren buat para cewek di sini, mumpung lagi dandan cantik++ pakai kebaya mehol. Kalau perlu pinjem hp temen yang punya kamera bagus. Sekalian bawa go pro atau gotong fotografernya sekalian hahahaha.
All you ready?
3 ...
2 ...
1 ...

15PI============DAS ENDE============IP51

No comments:

Post a Comment