Mumpung lagi free, sebenernya mau bikin resensi novel Not A
Perfect Wedding, tapi ternyata oh ternyata banyak resensi novel dari mbak-mas
blogger lain yang lebih kece menceritakan detail novelnya. Ya sudahlah daripada
jelek saya mau bikin kumpulan quotes-quotes menarik. Karena nggak mungkin kan
kalau novel semenarik ini nggak punya quotes yang amazing.
Ya udah daripada banyak cincong, kalian baca sendiri ya J
“Kalau kamu kangen sama Mami,kenapa nggak pernah
pulang? Mami sampai lupa, kalau Mami punya dua anak laki-laki.” (hal 4)
“Mami nggak butuh clutch. Mami Cuma butuh menantu.
Mami ingin gendong cucu dari kamu dan Rala.” (hal 5)
“Cuma lo, yang gue percaya...” (hal 15)
“Jangan berpikir untuk lari aatau melakukan hal yang
aneh-aneh.” (hal 37)
“Tapi saya nggak akan melakukan itu. Karena saya
disini buat jaga kamu. Saya nggak akan minta kamu untuk ngelupain Raka tapi
sekali ini dengarkan saya, hidup kamu terus berjalan.” (hal 45)
“Menangislah di sini. Sampai kamu lelah. Tapi tolong
jangan sakitin diri kamu sendiri.” (hal 45)
“Kita sama-sama kehilangan orang yang paling
berarti. Jadi bisakah kamu berhenti, seolah-olah hanya kamu yang menjadi korban
di sini?” ( hal 67)
“Raina Winatama. Guru tercantik yang pernah aku
temui. Sanggupkah kamu kehilangan fans-fans kamu demi hidup bersamaku?’ (hal
83)
“Dulu aku sempet nggak yakin sama hubungan kami.
Kamu tahu kan? Kami sama-sama anak bungsu. Aku sempet berpikir ini hanya
sesaat. Tapi aku salah, Raka justru tidak pernah menunjukkan egonya. Aku sadar,
Cuma dia laki-laki yang mau menerimaku apa adanya.” (hal 86)
“Apa berlebihan jika seorang suami memberikan nafkah
kepada istrinya? Ambillah saya percaya kamu bisa menggunakannya dengan
bijaksana.” (hal 99)
“Dulu ngumpulinnya penuh perjuangan masa dibuang
gitu aja. Sayang dong.” (hal 116)
“Kamu tahu?
Saya ngebayangin, kalau sekarang kita bener-bener ada di perpustakaan sekolah
lho. Kita bisik-bisik di sini, kayak lagi pacaran.” (hal 111)
“Kalau saya minta kamu untuk percaya sama saya,
bisa? Percaya kalau saya tidak akan menyakiti kamu.” (hal122)
“Kamu nggak capek ya bahas ini terus? Kita coba,
Rain. Kita coba sampai kita memang tidak bisa mencobanya lagi.” (hal 122)
“Karena membuka masa lalu sama dengan membuka luka
lama...” (hal 129)
“Bagi dirinya menjagfa keperawanan adalah suatu
penghormatan untuk diri sendir. Karena di hanya akan memberikannnya apda orang
yang tepat. Orang yang dicintainya dengan sepenuh hati.” (hal 135)
“Ini sudah kesekian kalinya kamu meminta hal yyang
sama. Dan aku tidak pernah menyetujuinya.” (hal 161)
“Kamu tahu rasanya lebih menyakitkan dibohongi oleh
orany yang sudah kamu berikan hatimu untuknya, dibandingkan ditinggalkan oleh
orang yang paling kamu cintai selama-lamanya.” (hal 161)
“Jadi kumohon, lepaskan aku dari semua benang kusut
yang kamu buat.” (hal 162)
“Kamu yang selalu ada di sampingku, saat aku
terpuruk. Tapi kamu juga yang membuatku jatuh. Menyedihkan bukan?” (hal 162)
“Berarti aku sudah jatuh cinta pada orang yang
salah.” (hal 162)
“Aku udah nggak mau tahu apa-apa tentang kamu
lagi... aku apek selalu menebak sikap kamu?”
“Menginginkanku bukan mencintaiku?” (hal 169)
“Aku pernah merasa bahagia, tapi kamu memberikanku
kebahagiaan yang berbeda. Yang baru aku sadari, ternyata aku tidak salah telah
memberikan hatiku padamu.” (hal 196)
“Apakah kalian tahu sakitnya dari kehilangan sebuah
kepercayaan? Sebuaj perasaan yang tak pernah dimengerti Raina terus mendesak
hatinya.” (hal 237)
Pesan dan kesan
untuk Not A Perfect Wedding
“Not A Perfect
Wedding adalah cerita romance yang menuntun pembacanya untuk melihat sisi lain
pernikahan yang tidak semuanya bisa berjalan dengan sempurna seperti ekspetasi
sepasang jiwa yang saling mengisi. Sang belahan jiwa harus rela kehilangan
mempelainya, bukan karena karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk
selamnya. Seolah luka Raina belum cukup, dia harus dihadapkan dengan suaminya
yang tidak dicintainya. Raina dan Pram sukses membuatku terhanyut, ah bukan aku
saja bahkan siapapun yang baru membaca novel ini pasti jatuh cinta juga, karena
aku sudah membuktikan sendiri setelah meminjamkan novel ini kepada
teman-temanku. Disini aku belajar, bahwa Tuhan sang maha pembuat rencana yang
baik mengerti apa yang kita butuhkan, sekalipun itu tidak kita inginkan. Terbukti,
pembawaan karakter Pram yang pengertian dan bijaksana bisa mengimbangi Raina
dengan sikap kekanak-kanakannya dan keegoisannya. Semuanya berjalan secara
bertahap, tidak ada proses yang instan dalam menjalin chemistry yang baik satu
sama lain dalam suatu ikatan, meski dibalik punggung kita terdapat
bayang-bayang kelam dan di depan kita terdapat bukit yang terjal yang siap
menunggu, apapun itu jika kita lalui bersama orang yang tepat maka cinta akan tumbuh
seiring berjalannya waktu di dalam belahan jiwa lainnya yang kosong. Semuanya
itu akan terasa membuat hidup kita akan terasa lebih sempurna.”
Semoga Bermanfaat J