Friday, 13 November 2015

Resensi Novel Precious Lady-Acariba

Precious Lady
Copyright © 2015 Rike Puspitasari
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Diterbitkan pertama kali tahun 2015
Oleh PT Elex Media Komputindo
Editor Afrianty P. Pardede
ISBN 9786020264004


***
Sebelum cerita ini diterbitkan, cerita ini termasuk daftar bacaan saya di wattpad. Karena akan segera dibukukan, maka berat hati harus merana beberapa hari karena penasaran akut dengan akhir ceritanya. “Diva nanti kira-kira sama Bima atau sama anaknya ya?”

Dannnnn akhirnya si siluman gajah alias mbak Diva sudah selesai saya baca setelah penantian lama yang berakhir manis hehehe.

Cerita  ini berawal dari seorang dokter Diva Maharani yang selalu menolak perjodohan yang dilakukan oleh Papanya. Karena menurutnya semua cowok pilihan papanya nggak tulus mencintai Diva, mereka Cuma menginginkan jabatan dan kekayaan perusahaan keluarga Diva.

“Aku ingin dicintai sebagai Diva Maharani, bukan sebagai salah satu pewaris kekayaan keluarga. Sangat menyakitkan bila memikirkan seorang pria mendekatiku demi hal selain diriku. Itu menyakitkannya dengan mengetahui pasanganmu berselingkuh.”
Lucunya, Papanya hanya berani menjodohkan anaknya ketika sang istri tidak b
erada dirumah seperti traveling atau apalah. Karena menurut Mama Diva, yang berhak menentukan jodoh dan cintanya Diva sendiri ya hanya Diva, Papanya nggak usah ikut campur, apalagi tetangga wkwkwk (salah fokus).

Suatu hari, Diva dan Meta (sahabatnya, kalau mau tau kisahnya baca Cat Meet Vet) bertemu dengan anak SMA yang gantengnya bikin naluri “stalker berburu cowok ganteng” muncul. Dia sedang dirawat di rumah sakit karena luka-luka abis berantem. Karena pertemuan pertama Diva dan sang bocah tersebut bikin Diva jengkel, akhirnya dia berjanji akan menhajar si bocah jika bertemu suatu saat nanti.

Selanjutnya harus berpindah tugas ke sebuah sekolah untuk menjadi dokter uks. Semacam itulah. Dinisi ada beberapa scence lucu sih waktu Diva dan Meta sempat nyasar jadi ketawa ketiwi nih!
Di hari yang sama pula, Diva dipertemukan kembali dengan seorang cowok yang sempat Diva omeli habis-habisan sebelumnya yaitu si Bima. Dikira si Bima lagi stalker Diva padahal Bima hanya menangani proyek di sekolah tersebut, namanya juga kontraktor.

Sialnya lagi, si bocah SMA yang pernah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu juga sekolah yang sama meskipun beda gedung sih. Dan disilah cerita kedekatan Diva dan Si Brondong Ino dimulai...

Padahal dalam hatinya, ia ga ada rasa kesemsem sama Ino, secara Diva sukanya sama Bima. Dan setelah lama memperjuangkan Diva biar setan gorila yang ada ditubuhnya melunak, akhirnya hubungan Bima-Diva sampai tahap hampir pacaran. Kenapa aku bilang hampir? Karena rencana oh rencana Bima mau ngedate sama Diva, ternyata di restoran papnya dan kedua orang tua Diva udah nangkring disana membicarakan perjodohan mereka.

Nah loh! Siapa yang nggak marah kalau dibohongi? Diva berfikir pasti Bima nggak jauh-jauh beda dengan pria-pria yang udah disodorin papanya. Tampang culas!

Akhirnya, Diva menolak perjodohan tersebut dan memilih pergi tanpa mendengarkan penjelasan Bima.

Kalau sudah begini, Diva akan kabur ke apartemen sepupunya, Endo. Dan meminta bantuannya supaya menjauhkannya dari Bima Hakim. Secara, kalau sampai perjodohan itu sampai terjadi, Endo secara nggak langsung posisinya akan terancam sebagai pemegang saham di perusahaan keluarganya.
Percaya gak percaya, Diva dan akhirnya memaafkan Bima karena tahu Bima mau menikahinya bukan karena harta danmencintainya. Untuk itu Bima lebih memilih membangun usahanya sendiri daripada harus melanjutkan usaha keluarganya agar tidak mau mau anaknya kelak merasa terbayang-bayang dengan doktrin keluarganya.

Konflik mulai memanas Bung! Di bagian Diva baru tahu kalau Bima seorang Duda dan mempunyai anak sudah SMA. Sudah dipastikan, Bima mempunyai anak ketika berumur 18 tahun. Apesnya anak kesayangannya yang pandai memasak adalah Ino, bocah tengik yang hobinya jailin Diva. Bagai buah simalaka, nggak bapak nggak anak sama-sama mencintai seorang Diva yang udah terkenal bringas. Diva jadi bingung harus milih siapa dan mau dibawa kemana kisah asmaranya #duileh sama-sama cakep pula.

Nggak sampai disitu, mantan istri Bima kembali datang dan makin memperumit semua keadaan. Dari si mantan istri yang ingin kembali ke pelukan Bima, belum lagi Ino yang ingin kedua orang tuanya rujuk kembali dan Ino ingin memiliki Diva. Terus Bima sama Diva gimana dong?

Tenang olmaipreeen! Kalau jodoh larinya gak kemana kok! Meski udah kabur ke Kalimantan, ujungnya Bima jadi menikah sama Diva.

Loh kok bisa?

Itu rahasia genks... biar kalian penasaran (itung-itung iming-iming buat yang belum baca kisah mereka wkwkwkw) intinya kan aku sudah jekasin sebagian besar, maaf kalau nggak sebagus postingan resensi novel Cat Meet Vet sebelumnya. Karena saya sekarang dalam kondisi mood yang naik turun kaya tensi darah :D

Nah.. berikut ini ada bebrapa sindiran dari quotes novel ini yang bikin kalian greget loh!
·       “Tau lah! Jarinya masih single tuh kayak orangnya!” (hal 14)

·       “Jangan mulai berpikir mesum, Di!” (hal 55)


·       “Terkutuk kalian para pembuat video mesum!” (hal 57)

·       “Dan aku kasihan sama dia, Di. Dia bertemu wanita yang paling tepat sepanjang karier kejahatanya.” (Hal64)


·       “Akhirnya kamu mau bicara sama aku. Walalupun Cuma beberapa kata, itu sudah membuat aku cukup senang.” (hal 70)

·       “Haish...sial! berkurang lagi satu koleksi. Kenapa sih semua pria ganteng di dunia ini kalau bukanya sudah beristri, direbut sama sesama pria. Terus aku dapet apaan?” (hal 75)


·       “Papa istri satu aja dah pusing. Belum ngurusin anak perempuan satu-satunyayang juga bikin mules. Gak sempet kepikiran punya istri baru!” (hal 127)
·       Memang kamu siapa nentuin derajat orang? Busur matematika?” (hal 2)

·        “Pria juga punya masa lalu Diva. Sekelam apa pun masa lalunya, termasuk ngompol sekalipun!” (hal 34)


·       “Maaf, aku sedang dalam kondisi yang bisa disebut ‘perubahan rencana secara drastis’. ...” (hal 51)

Ada juga beberapa Quotes menarik yang saya temukan di novel ini :

·       “Iya, memang aku gila! Kamu pikir aku aku mau mengalami ini semua? Aku Cuma mau punya pasangan, kencan, kemudian menikah. Memangnya itu salah? Apa aku salah menginginkan pria yang mau menerima aku apa adnya?” ( hal 53)

·       “Apa menurutmu aku nggak boleh menangis? Sialan! Kenapa baru sekarang aku bisa menangis, sementara dari tadi air mata ini alah tidak bisa keluar! Sialan! Sial...sial...” (hal 54)


·       “Apa salah...memilih pasangan yang hanya melihatku saja. Aku dan bukanya statusku,jabatanku atau keluargaku. Hanya aku, sosokku dan cinta kami berdua. Apa salah mendambakan itu? Dia pria impianku. Pria yang sanggup membuatku membayangkannya terus menerus. Yang senyumnya mampu membuat jantungku seakan berhenti berdetak. Bahkan kukira dia dia mau menerimaku apa adanya. Kamu tau, dia sudah pernah melihatku menghajar orang beberapa kali.” (hal 60)

·       “Dia satu-satunya hartaku yang paling berharga di dunia. Kamu pasti bakalan suka sama dia kalau kalian sudah ketemu. Dia anak yang baik dan selalu menjadi anak yang baik.” (hal 81)


·       “Apa-apaan itu? Apa dia tidak sadar akan perasaaan kalian? Bagaimana bisa dia menyia-nyiakan keluarganya dan memilih hidup dalam kebohongan?” (hal 83)

·       “Aku mau kamu kasih aku kesempatan juga... sama seperti kamu kasih kesempatan sama Papa!” (hal 109)


·       “Apa kamu sekarng percaya kalau aku memilihmu bukan karena menginginkan sahammu.?” (hal 99)

·       “Pertama, buat apa marah-marah sama seseorang dari masa lalunya? Kedua, itu bukan urusan kamu untuk menanyakan kebijakan dia sama anaknya, siapa ente? Pacar juga bukan!....” (hal 118)


·       “Kamu selalu diam setiap kali aku berusaha memperjelas hubungan ini.” (hal 121)

Untuk kelebihannya seperti latar,plot,alur, nggak ada yang minus dimata saya semuanya bagus khas Acariba banget, nggak ada yang lain deh dihati.

Kelemahannya Cuma satu nih, umur Bima,Diva dan Ino di cerita sama blurb suka plin plan, jadi nggak tahu bener yang mana antara 34,38,36 umur Bima mau yang mana? Atau ada penjelasan sendiri juga saya nggak tahu.

Tapi apapun itu aku akan kasih 3,5 dari 5 bintang-bintang di langit buat cerita mbak Acariba.
Untuk kurang lebihnya saya mohon maaf,
Sekian dan terima kasih

Jum’at Barokallah♥

No comments:

Post a Comment