Tuesday, 10 November 2015

Tenaga Kerja Istimewa

***
Judul Buku            : Tenaga Kerja Istimewa
Penulis                   : Naiqueen
Penyunting            : Ika Yuliana Kurniasih
Perancang Sampul : Titin Apri Liastuti
Foto sampul           : iStock
Pemeriksa aksara   : Septi Ws
Penata Aksara        : Martin Buczer
Penerbit                 : Bentang Pustaka (cetakan pertama,2015)
ISBN                     : 978-602-291-120-3

·       “Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak... yang aku butuhkan hanya dirimu, sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

Pilihan Annisa untuk menjadi TKI di Arab Saudi, membawanya pada kediaman keluarga bangsawan El Talal. Ia bekerja sebagai pelayan yang diwajibkan menuruti segala perintah majikannya. Termasuk, titah yang akan menjungkirbalikkan hidup Annisa, menjadi istri Pangeran Yousoef, putra keluarga El Talal. Tidak ada lamaran romantis. Tidak ada pula kesempatan untuk menolak.

Harusnya, ini mimpi indah yang menjadi kenyataan. Namun, tidak bagi Annisa. Hatinya hancur, harga dirinya seolah tidak ada lagi. Pernikahan impiannya telah direnggut dengan semena-mena oleh pria yang tidak dicintainya, meski ketampanannya secara serentak membuat lemas lutut para wanita. Meski sikap dinginnya mengundang rasa penasaran para gadis seantero Arab. Sang pangeran bukanlah pilihan hatinya. (Untuk membaca detail ceritanya bisa dibuka blog ini secara lengkap http://www.kubikelromance.com/2015/10/tenaga-kerja-istimewa-by-naiqueen-blog.html)

***
“Kisah cinta yang dibalut tema unik, gaya bercerita mengalir, dan eksotisme negara Timur Tengah yang mewah. Unpreadictable!” –Elsa Puspita, penulis novel Pre Wedding in Chaos.

Saya sependapat dengan Mbak Elsa. Kalau novel ini benar-benar luar biasa!!!  Sepertinya semua pembaca novel ini juga merasakannya uforia yang sama. Terbukti, di bagian awal setelah kita membuka cover kita dapat menemukan pujian-pujian para pembaca maunpun penulis kelas kakap tentang novel TKI dan ada juga yang  memuji ketampanan Pangeran Yousoef (kalau ini mah sepertinya modus ya hehe)

Oh ya, ngomong-ngomong soal cover ... saya sangat beruntung dari dua pilihan cover yang disodorkan pada mbak naiiqueen akhirnya cover favorit saya menjadi cover buku TKI. Dilihat dari ilustrasi Annisa yang pas banget *apalagi idungnya bikin gemes* belum lagi ditambah semacam batik bunga-bunga transparan, font judul maupun penulis benar-benar sempurna. Dan terakhir warna gold bercampur keunguan menambah kesan glamour dan berasa baca novel Timur Tengah sungguhan.
Kelebihan dari novel ini sebenarnya banyak sekali, tata bahasa yang digunakan seolah-olah menghipnotis para pembaca untuk membaca lagi dan lagi halaman berikutnya sampai nggak sadar kalau udah tinggal halaman terakhir. Selain itu, mbak naiiqueen mendeskripsikan latar setiap bab nya begitu menyenangkan, seolah-olah kita diajak untuk turut merasakan apa yang ada. Misal, kemegahan istana El Talal, dinding  “Aku Mencintaimu’’, suasana pertandingan polo.

Lagi-lagiaku terkagum-kagum karena banyak wawasan  seperti istilah-istilah baru yang saya dapatkan di novel ini.

·       “Mereka lain adatnya. Kalau banyak senyam-senyum kamu bisa dianggap genit dan disangka sengaja mau menggoda.” (hal 3)

·       “Annisa langsung tahu kalau benda itu adalah kohl, celak mata yang sering dipakai wanita Timur Tengah.” (hal 25)

·       “Menghisap sisha” (seperti cerutu)

·       “Mualaqad adalah puisi klasik dari masa jahiliah, disebut sebagai puisi ‘yang tergantung’ karena pada masa itu hanya syair terbaik yang boleh digantung di dinding Kakbah- ditulis di atas sehelai kain dengan tinta emas – sebagai bentuk penghormatan bagi penyair atas karyanya.”

·       Sedangkan ghazal adalah salah satu jenis isi dari syair-syair tersebut, mu’allaqad dari jenis ini biasanya membahas tentang cinta kepada kekasih.” (hal 64)

·       Syair Rasa’il khalil al wafa. “Segala keindahan tentang kekasih. Imrul ‘al Qais membuat cinta terdengar seperti agama, dan syair laksana kidung pemujaan kepada Unaizah. Gadis  cinta pertamanya.” (hal 212)

·       “katakan itu pada qadi atau suamimu, Muna. Jangan padaku.” (hal 228)

Berikut ini ada beberapa quotes yang menjadi favorit saya:
  • “Sejujurnya, aku tidak peduli ini akan jadi pernikahan yang sah atau tidak... yang aku butuhkan hanya dirimu, sebagai aib paling manis bagi keluarga El Talal.”

  • “Meski tidak pernah merasa dirinya cantik, Annisa terkadang bingung juga menghadapi perhatian yang diberikan oleh orang-orang, terutama lelaki kepadanya.” (hal 5)

  •  “Ingat selalu, Annisa. Apa pun yang terjadi... sebagai suami istri kita dibolehkan untuk saling berssandar satu sama lain.” (hal 103)
  • “Aku ingin kau terbiasa denganku seperti aku terbiasa padamu,” (hal 103)

  • “Dia tak akan menjatuhkanmu. Lagi pula ada aku.” (hal 133)

  • “Lupakan dia. Wanita yang telah mejadi istri orang lain tak layak untuk kau sesali.” (hal 150)

  • “Karena itulah aku kecewa terhadap diri sendiri karena telah terbutakan cinta dan belum mampu mengatasi perasaanku.” (hal 150)

  • “Semua pelayan yang kumiliki tidak bisa dijadikan patokan aku bukan lelaki yang bisa diandalkan dengan tugas rumah tangga.” (hal 153)

  • “British Museum tak akan melarikan diri hanya karena kau batal datang ke sana hari ini,” ( hal 163)

  • “Kau percaya, tidak, kalau kisah cinta yang abadi itu pasti adalah kisah cinta yang berakhir tragis?” (hal 177)

  • “Cinta menurut saya idealnya adalah perasaan yang akan membuat siapa yang dicintai akan bahagia sampai maut menjemput. Cinta yang melindungi,menguatkan,dan membuat nyaman. Yang akan dikekang dengan senyum, dan akan selalu diingat walau terpisah.” (hal 178)

  • “Tak perlu diketahui dan dikenang oleh orang lain, tak perlu ditulis dalam sejarah atau literatur mana pun. Cukup hanya dirasakan oleh hati yang saling mencintai. Itu arti abadi yang sesungguhnya, setidaknya menurut pendapat saya.” (hal 178)

  • “saya percaya, jika ada dua orang saling mencintai maka dalam kebisuan mereka tetap bisa mendengarkan kata-kata cinta antara hati mereka dengan lebih jelas dan tanpa kebohongan.” (hal 178-179)
·       “Jika hati memang berbicara, sekarang katakan padaku, apa yang dikatakan oleh hatimu?” (hal 179)

·       “Aku sungguh ingin tahu, apa penyebab gejolak yang kau rasakan itu.” (hal 180)

·       “Bagi seorang lelaki, istri adalah wanita yang dia cintai sepenuh hati.” (hal 228)

·       “Kupikir menjadi istriku adalah apa yang diimpikan nyaris setengah populasi perempuan di dunia.” (hal 235)

·       “Aroma Jeddah terasa hangat, aroma Anda lebih sejuk, itu se sebenarnya aneh karena biasanya aroma tubuh orang Arb kebanyakan cenderung hangat. Misalnya saja, Yang Mulia Putri Syareefa. Beliau tercium seperti teh rempah. Ayah anda beraroma daun tembakau segar. Putri Fathia beraroma vanilla, dan sahabatku Zubaidah seperti aroma ragi pada adonan yang mengembang.” (hal 210)


·       “Tampaknya semua orang punya deskripsi aroma tersendiri di hidungmu.” (hal 211)

·       “Ibu Anda, Nyonya Janeeva, memiliki aroma seperti jeruk sunkist yang disimpan di lemari pendingin . segar dan sejuk.” (hal 211)

Dari semua kelebihan yang ada, kelemahannya Cuma satu. Pembaca akan kecewa dengan endingnya yang menggantung. Tapi jangan khawatir gaesss.. denger-denger mbak naii akan membuat sequelnya ke depannya. Yeay!







1 comment:

  1. Kalau yang menjadi favorit saya sih, yang tentang syair rasa'il Khalil al wafa', itu keren banget deh.

    Iya, iya, pokoknya novel ini excellent banget, seru bacanya!

    ReplyDelete