KISAH-KISAH
TENGAH MALAM
Alih
Bahasa : Maggie Tiojakin
Desain
dan ilustrasi sampul : Staven Andersen
Editor
: Hetih Rusli
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
kedua : Juli 2011
Cetakan
ketiga : November 2012
248
hlm: 18 cm
ISBN : 978-979-22-6537-8
Terlepas dari seluruh Novel Romansa
yang menjadi favorit list dan yang sudah saya jabarkan beberapa resensi dalam
postingan sebelumnya. Hari ini saya tertarik untuk membaca novel salah satu
penulis legendaris yang anti-mainstream. Berawal
dari Giveaway dari DIVA PRESS di beberapa blogtour, kalau nggak salah judulnya
“7 Kisah Klasik Edgar Allan Pou”. Meskipun kalah, kalau jodoh nggak kemana sih,
jadi beberapa minggu kemudian saya berhasil mendapatkan buku ini lewat
Gramedia.
“Nama Edgar Allan Pou memang tidak asing lagi
di telinga pembaca puisi dan cerita pendek. Tak heran bila penggemarnya
menganggap dia sebagai salah satu penulis terbaik sepanjang masa. Tekhnik
menulis yang ia gunakan juga telah berulang kali ditiru oleh penulis modern yang
mengembangkan genre horro/misteri/teror/suspens. Mulai dari penggambaran detail
adegan sampai penjabaran kondisi psiskis karakter dalam cerita yang tidak
pernah gagal mengiring pembaca ke dalam situasi di atas kertas.” (halaman 7)
Sebelumnya saya percaya tentang
kualitas penulis Edgar Allan Pou, namun rasanya kalau di Indonesia saya rasa
beliau kurang populer. Tidak seperti Agatha Christine,Meg Cabot, William
Shakespeare dan sebagainya.
“juga dari tulisannya, saya menerka bahwa dia
adalah orang yang senang berbelit-belit kalau menjelaskan sesuatu.”
Mungkin
ini jadi faktor salah satunya mengingat Indonesia kebanyakan suka fiksi
romance. Tetapi setelah membaca buku ini kalian akan berfikiran berbeda dari
sebelumnya loh! Buku ini membuat kita ketagihan membuat kita membaca awal
cerita dari awal hingga akhir, karena kalau tidak begitu kalian nggak akan
faham jalan ceritanya. Awalnya saya juga sedikit kebingungan membaca buku ini
karena benar-benar harus berfikir keras karena penjabarannya yang terlalu rumit.
Hingga akhirnya, ada salah satu kawan saya yang kebtulan suka dengan buku ini
dan bersedia menceritakan kembali kisah yang belum saya mengerti. [check photo
:P]
Kisah – Kisah Tengah Malam terdiri
dari 13 cerita yaitu:
1. Gema
Jantung yang Tersiksa
2. Pesan Dalam
Botol
3. Hop-Frog
4. Potret
Seorang Gadis
5. Mengarungi
Badai Maelstrom
6. Kotak
Persegi Panjang
7. Obrolan
dengan Mummy
8. Setan Merah
9. Kucing
Hitam
10.
Jurang dan Pendulum
11.
Pertanda Buruk
12.
William Wilson
13.
Misteri Rumah Keluarga Usher
Ilustrasi
Cover untuk “Kisah-Kisah Tengah Malam” bagi beberapa orang mungkin sulit untuk
menangkap maksudnya. Tetapi kali ini saya akan mencoba menjabarkannya sedikit
berbekal dari diskusi bersama teman-teman kelas.
Covernya
diambil dari cerita pertama “Gema Jantung yang Tersiksa.” Berceritakan tentang
usaha membunuh lelaki tua dikarenakan si “aku” membenci lelaki tua tersebut
mengingat matanya seperti mata burung bangkai warnanya biru pucat, dilapisi
selaput tipis yang menjijikkan.
Oke, di
cover ada gambar beberapa potongan tubuh yang dikubur saya ilustrasikan sebagai
lelaki tua yang berasil dibunuh.
Kemudian,
ada gambar seseorang bermata satu dan ada jantung diatasnya saling terkait
dengan cerita tersebut.
Dan pria
mata satu tadi diapit oleh tiga orang yang kemungkinan adalah tiga polisi.
Begitulah
akhir dari cuap-cuap saya kali ini, mungkin kalaua ada yang kurang berkenan
saya mohon maaf. Untuk cerita ini, dari 5 vote saya kasih...
♥♥♥
No comments:
Post a Comment