Wednesday, 18 November 2015

Resensi Kisah-Kisah Tengah Malam


 KISAH-KISAH TENGAH MALAM
Alih Bahasa :  Maggie Tiojakin
Desain dan ilustrasi sampul : Staven Andersen
Editor : Hetih Rusli
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua : Juli 2011
Cetakan ketiga : November 2012
248 hlm: 18 cm
ISBN : 978-979-22-6537-8

Terlepas dari seluruh Novel Romansa yang menjadi favorit list dan yang sudah saya jabarkan beberapa resensi dalam postingan sebelumnya. Hari ini saya tertarik untuk membaca novel salah satu penulis legendaris yang anti-mainstream. Berawal dari Giveaway dari DIVA PRESS di beberapa blogtour, kalau nggak salah judulnya “7 Kisah Klasik Edgar Allan Pou”. Meskipun kalah, kalau jodoh nggak kemana sih, jadi beberapa minggu kemudian saya berhasil mendapatkan buku ini lewat Gramedia.

Nama Edgar Allan Pou memang tidak asing lagi di telinga pembaca puisi dan cerita pendek. Tak heran bila penggemarnya menganggap dia sebagai salah satu penulis terbaik sepanjang masa. Tekhnik menulis yang ia gunakan juga telah berulang kali ditiru oleh penulis modern yang mengembangkan genre horro/misteri/teror/suspens. Mulai dari penggambaran detail adegan sampai penjabaran kondisi psiskis karakter dalam cerita yang tidak pernah gagal mengiring pembaca ke dalam situasi di atas kertas.” (halaman 7)

Sebelumnya saya percaya tentang kualitas penulis Edgar Allan Pou, namun rasanya kalau di Indonesia saya rasa beliau kurang populer. Tidak seperti Agatha Christine,Meg Cabot, William Shakespeare dan sebagainya.

juga dari tulisannya, saya menerka bahwa dia adalah orang yang senang berbelit-belit kalau menjelaskan sesuatu.”

Mungkin ini jadi faktor salah satunya mengingat Indonesia kebanyakan suka fiksi romance. Tetapi setelah membaca buku ini kalian akan berfikiran berbeda dari sebelumnya loh! Buku ini membuat kita ketagihan membuat kita membaca awal cerita dari awal hingga akhir, karena kalau tidak begitu kalian nggak akan faham jalan ceritanya. Awalnya saya juga sedikit kebingungan membaca buku ini karena benar-benar harus berfikir keras karena penjabarannya yang terlalu rumit. Hingga akhirnya, ada salah satu kawan saya yang kebtulan suka dengan buku ini dan bersedia menceritakan kembali kisah yang belum saya mengerti. [check photo :P]

Kisah – Kisah Tengah Malam terdiri dari 13 cerita yaitu:
1.  Gema Jantung yang Tersiksa
2.  Pesan Dalam Botol
3.  Hop-Frog
4.  Potret Seorang Gadis
5.  Mengarungi Badai Maelstrom
6.  Kotak Persegi Panjang
7.  Obrolan dengan Mummy
8.  Setan Merah
9.  Kucing Hitam
10.           Jurang dan Pendulum
11.           Pertanda Buruk
12.           William Wilson
13.           Misteri Rumah Keluarga Usher

Ilustrasi Cover untuk “Kisah-Kisah Tengah Malam” bagi beberapa orang mungkin sulit untuk menangkap maksudnya. Tetapi kali ini saya akan mencoba menjabarkannya sedikit berbekal dari diskusi bersama teman-teman kelas.
Covernya diambil dari cerita pertama “Gema Jantung yang Tersiksa.” Berceritakan tentang usaha membunuh lelaki tua dikarenakan si “aku” membenci lelaki tua tersebut mengingat matanya seperti mata burung bangkai warnanya biru pucat, dilapisi selaput tipis yang menjijikkan.
Oke, di cover ada gambar beberapa potongan tubuh yang dikubur saya ilustrasikan sebagai lelaki tua yang berasil dibunuh.
Kemudian, ada gambar seseorang bermata satu dan ada jantung diatasnya saling terkait dengan cerita tersebut.
Dan pria mata satu tadi diapit oleh tiga orang yang kemungkinan adalah tiga polisi.

Begitulah akhir dari cuap-cuap saya kali ini, mungkin kalaua ada yang kurang berkenan saya mohon maaf. Untuk cerita ini, dari 5 vote saya kasih...
♥♥♥

No comments:

Post a Comment