Tuesday, 24 November 2015

Quotes Not a Perfect Wedding - Asri Tahir

Mumpung lagi free, sebenernya mau bikin resensi novel Not A Perfect Wedding, tapi ternyata oh ternyata banyak resensi novel dari mbak-mas blogger lain yang lebih kece menceritakan detail novelnya. Ya sudahlah daripada jelek saya mau bikin kumpulan quotes-quotes menarik. Karena nggak mungkin kan kalau novel semenarik ini nggak punya quotes yang amazing.
Ya udah daripada banyak cincong, kalian baca sendiri ya J



Kalau kamu kangen sama Mami,kenapa nggak pernah pulang? Mami sampai lupa, kalau Mami punya dua anak laki-laki.” (hal 4)

“Mami nggak butuh clutch. Mami Cuma butuh menantu. Mami ingin gendong cucu dari kamu dan Rala.” (hal 5)

“Cuma lo, yang gue percaya...” (hal 15)

“Jangan berpikir untuk lari aatau melakukan hal yang aneh-aneh.” (hal 37)

“Tapi saya nggak akan melakukan itu. Karena saya disini buat jaga kamu. Saya nggak akan minta kamu untuk ngelupain Raka tapi sekali ini dengarkan saya, hidup kamu terus berjalan.” (hal 45)

“Menangislah di sini. Sampai kamu lelah. Tapi tolong jangan sakitin diri kamu sendiri.” (hal 45)

“Kita sama-sama kehilangan orang yang paling berarti. Jadi bisakah kamu berhenti, seolah-olah hanya kamu yang menjadi korban di sini?” ( hal 67)

“Raina Winatama. Guru tercantik yang pernah aku temui. Sanggupkah kamu kehilangan fans-fans kamu demi hidup bersamaku?’ (hal 83)

“Dulu aku sempet nggak yakin sama hubungan kami. Kamu tahu kan? Kami sama-sama anak bungsu. Aku sempet berpikir ini hanya sesaat. Tapi aku salah, Raka justru tidak pernah menunjukkan egonya. Aku sadar, Cuma dia laki-laki yang mau menerimaku apa adanya.” (hal 86)

“Apa berlebihan jika seorang suami memberikan nafkah kepada istrinya? Ambillah saya percaya kamu bisa menggunakannya dengan bijaksana.” (hal 99)

“Dulu ngumpulinnya penuh perjuangan masa dibuang gitu aja. Sayang dong.” (hal 116)

 “Kamu tahu? Saya ngebayangin, kalau sekarang kita bener-bener ada di perpustakaan sekolah lho. Kita bisik-bisik di sini, kayak lagi pacaran.” (hal 111)

“Kalau saya minta kamu untuk percaya sama saya, bisa? Percaya kalau saya tidak akan menyakiti kamu.” (hal122)

“Kamu nggak capek ya bahas ini terus? Kita coba, Rain. Kita coba sampai kita memang tidak bisa mencobanya lagi.” (hal 122)

“Karena membuka masa lalu sama dengan membuka luka lama...” (hal 129)

“Bagi dirinya menjagfa keperawanan adalah suatu penghormatan untuk diri sendir. Karena di hanya akan memberikannnya apda orang yang tepat. Orang yang dicintainya dengan sepenuh hati.” (hal 135)

“Ini sudah kesekian kalinya kamu meminta hal yyang sama. Dan aku tidak pernah menyetujuinya.” (hal 161)

“Kamu tahu rasanya lebih menyakitkan dibohongi oleh orany yang sudah kamu berikan hatimu untuknya, dibandingkan ditinggalkan oleh orang yang paling kamu cintai selama-lamanya.” (hal 161)

“Jadi kumohon, lepaskan aku dari semua benang kusut yang kamu buat.” (hal 162)

“Kamu yang selalu ada di sampingku, saat aku terpuruk. Tapi kamu juga yang membuatku jatuh. Menyedihkan bukan?” (hal 162)

“Berarti aku sudah jatuh cinta pada orang yang salah.” (hal 162)

“Aku udah nggak mau tahu apa-apa tentang kamu lagi... aku apek selalu menebak sikap kamu?”
“Menginginkanku bukan mencintaiku?” (hal 169)

“Aku pernah merasa bahagia, tapi kamu memberikanku kebahagiaan yang berbeda. Yang baru aku sadari, ternyata aku tidak salah telah memberikan hatiku padamu.” (hal 196)

“Apakah kalian tahu sakitnya dari kehilangan sebuah kepercayaan? Sebuaj perasaan yang tak pernah dimengerti Raina terus mendesak hatinya.” (hal 237)

Pesan dan kesan untuk Not A Perfect Wedding

“Not A Perfect Wedding adalah cerita romance yang menuntun pembacanya untuk melihat sisi lain pernikahan yang tidak semuanya bisa berjalan dengan sempurna seperti ekspetasi sepasang jiwa yang saling mengisi. Sang belahan jiwa harus rela kehilangan mempelainya, bukan karena karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamnya. Seolah luka Raina belum cukup, dia harus dihadapkan dengan suaminya yang tidak dicintainya. Raina dan Pram sukses membuatku terhanyut, ah bukan aku saja bahkan siapapun yang baru membaca novel ini pasti jatuh cinta juga, karena aku sudah membuktikan sendiri setelah meminjamkan novel ini kepada teman-temanku. Disini aku belajar, bahwa Tuhan sang maha pembuat rencana yang baik mengerti apa yang kita butuhkan, sekalipun itu tidak kita inginkan. Terbukti, pembawaan karakter Pram yang pengertian dan bijaksana bisa mengimbangi Raina dengan sikap kekanak-kanakannya dan keegoisannya. Semuanya berjalan secara bertahap, tidak ada proses yang instan dalam menjalin chemistry yang baik satu sama lain dalam suatu ikatan, meski dibalik punggung kita terdapat bayang-bayang kelam dan di depan kita terdapat bukit yang terjal yang siap menunggu, apapun itu jika kita lalui bersama orang yang tepat maka cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu di dalam belahan jiwa lainnya yang kosong. Semuanya itu akan terasa membuat hidup kita akan terasa lebih sempurna.”

Semoga Bermanfaat J



No comments:

Post a Comment