Thursday, 28 April 2016

Sebait Kata,Tersirat Makna dan Sebuah Luka



Beberapa hari yang lalu, saya pernah nangkep sebait puisi dari salah satu teman sebaya. Pas dibaca bagus banget sih. Namun, ada beberapa kata yang rasa-rasanya janggal ditelinga. Mungkin saya rasa ada satu atau dua kata diselipin bahasa daerah. Iseng deh saya tanyain, dan berakhirlah saya dan si penulis poem ini di sesi private chat membahas makna dibalik kata-kata didalamnya. Coba deh kalian baca dan hayati. Apa bisa ketebak cerita tersembunyi dibalik sajak sederhana di bawah ini.



Ø  Kupu-kupu jangan pergi.

Ø  Tunggu hingga senja melembayung.

Ø  Tunggu hingga awan menangis.

Ø  Kan ku kukut tampias hujan

Ø  Untuk membunuhmu

Oleh:Elen N.

Tik ... tok ...

Udah nangkep belum? Atau kamu sebenernya malah keasikan baca?

Oke deh, buat yang penasaran coba kita telah’ah atu-atu.

Ø  Kupu-kupu jangan pergi [aku(si penulis) lagi deket sama seseorang. Dia (si doi) itu bagai kupu-kupu yang indah, selalu memberi warna dalam keseharianku selama ini. Tapi tiba-tiba dia nemuin yang baru(dalam artian dia deket cewek lain) lalu aku merasa dia akan pergi dari hidupku.]

Ø  Tunggu hingga senja melembayung [aku tahu, aku hanya matahari yang panas. Terkadang, aku berpikir dia mungkin kesel sama aku karena aku udah menghalangi aktivitasnya( dalam artian pdkt sama cewek lain) padahal aku nggak pernah menghalangi dia sedikitpun. Toh dia yang selama ini menghubungi aku. Aku kesel sama dia. Aku ngerasa dirinduin sama dia kalau musim hujan(dalam artian dia lagi sedih) liat aja sampai matahari itu jadi senja melembayung. Sampai matahari menunjukkan keindahan cahayanya.]

Ø  Tunggu sampai awan menangis [ tunggu sampai dia galau lagi]

Ø  Kan ku kukut tampuan hujan untuk membunuhmu! [akan aku gunakan bocoran air hujan (dalam artian kegalauannya itu) untuk membalas dendam melebihi rasa sakit yang dia kasih ke aku dulu.]



Saya bacanya sampe speechless deh, semacam cerita korban cerita segitiga gitu. Pasti lah masa-masa anak SMA kadang nggak luput dari hal beginian. Tidak semua orang bahagia dengan hubunganmu. Jadi buat si doinya Elen, pesan dari saya sih lebih peka aja sama sekitar.


1 comment: