Saturday, 27 February 2016

Cerpen - Barang Bukti Berdarah

Barang Bukti Berdarah
By.Fanda Elvira Rosa



“Jadi bagaimana bisa kau mendapatkan laptop ini, Bang?”

“Sudahlah itu urusanku, yang penting sekarang kau sudah punya laptop kan Ros!”

Ingin rasanya Tika bertanya Bang Cakka,cepat sekali membelikannya laptop. Padahal dia kerja serabutan, uang yang ia dapatkan tiap harinya hanya cukup untuk makan kami berdua. Diurungkan niatnya bertanya melihat tatapan sangar Abangnya. “Jangan menatapku seperti itu, aku takut Bang!” seru Tika dalam hati.

“Kenapa kau melamun?  sekarang kerjakanlah skripsimu pakai laptop itu, ya walaupun laptop bekas tapi masih bisa dipakai kok,” ujar Bang Cakka sebelum meninggalkannya.

***

          Cakka berjalan menelusuri lorong gang sempit dekat pasar. Ia terhenyak menemukan seorang pria memakai tuxedo hitam tengah sekarat.

“To...long...” lirihnya tertahan.

“Astaga kau terluka, sebentar kucarikan pertolongan,” ujar Cakka panik.

“Ti..dak.per..lu..waktuku..sudah..ti..ba..to..long..bawa..lap..top..ini..sebelum-“ dengan sekali tarikan nafas sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya, nafasnya terhenti. Pria itu sudah meninggal.

***

“Bang Cakka!!” teriak Tika membuat Cakka terbangun dari tidurnya. Ia segera berlari ke kamar adikknya.

Cakka tersentak melihat adiknya terkapar dengan sebuah belati menancap tepat dijantungnya. Beberapa detik kemudian, pria misterius yang membunuh adiknnya mencabut belati dengan sekali sentakan dan dilemparkannya kearah Cakka.

“Beraninya kau mengambil laptop ini dari pengacara itu, barang bukti ini harus dihancurkan sebelum membuatku kalah dalam pengadilan.”

“DASAR PEMBUNUH.” kata terakhir Cakka sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.


SELESAI

No comments:

Post a Comment