Judul : Memori
½ Giga
Penulis :
Syarifatul Munawaroh
Penyunying : Lavira
Az-Zahra
Tata Letak : Lavira
Az-Zahra
Desain Sampul : Lavira Az-Zahra
Penerbit : Pena
House,Blora,2015
Hlmn : 136hlm,
13x19cm
Harga : 45.000
“Aku hanya butuh seseorang yang mampu melengkapi memori hatiku
yang tinggal setengah giga. Terimah kasih Rana.” (hlm 124)
Itulah sepenggal kutipan yang saya temukan kenapa cerita ini
diberi judul “Memori ½ Giga” cerita yang menarik karena menurut saya cerita ini
tuh natural. Kok bisa? Padahal penulisnya sendiri minder buat buku ini karena
menurutnya cerita ini katanya plotnya flat (sok banget ya ngerendah gitu
padahal bagus juga kok)
Oh ya kenapa bisa katanya natural? Iya gitu, cerita ini itu
kisahnya berasal dari cerita nyata dan ditambahi sedikit bumbu-bumbu fiksi jadi
berasa kalo ini real-life pas pertama kali baca (padahal aslinya belum tahu ini
kisah nyata) jadi kesannya ga mengada-ada dan gak lebay-lebay gitu.
Novel ini bercerita tentang cinta yang verawal dari suara yang
Rana rasakan ternyata hanya sampai pada titik status “adik dan kakak”. Hatinya
cenderung memilih ingin ingin bersama dengan seorang cowok yang memutuskan
untuk tidak mempercayai cinta setelah mendapat penghianatan. Lantas jika
kehadiran Rana membuatnya begitu menginginkan seorang Rana, akankah ia percaya
bahwa ia telah kembali jatuh cinta.
Cerita biasa ini akan membawa kalian berkenalan dengan seorang
malaikat pendiam di luar jam kerja berwujud Rana Angela. Rasa yang ia kira itu
cinta ternyata hanya sebatas rasa suka pada suara pemuda pujaannya. Dan cinta
sesungguhnya akan ia tunjukan pada teman si pujaan.
***
Ini kan masih buku baru, masih anget-angetnya, jadi saya nggak
mau spoiler terlalu banyak, biar kalian penasaran dan baca sendiri bukunya.
Namun dari sinopsinya sendiri sebenarnya sudah menceritakan isi bukunya terlalu
gamblang juga, untungnya aja diceritain dengan bahasa yang implisit jadi pembaca
nggak bisa langsung nebak isi cerita. Oke, disini saya hanya menjabarkan [+]
dan [-] keseluruhan dari buku ini.
[+]
· Novel ini
menarik pas pertama baca karena judulnya, jadi pasti buat pertama liat jadi
penasaran kok “Memori ½ Giga”? apa ini ada keterkaitan dengan Memori(Ingatan)
atau merujuk pada memori handphone/flashdisk wkwk
· Covernya
nih bikin greget, keren loh gambarnya daun-daun berguguran gitu
· Narasinya
puitis banget jadi nggak bosen dengan kata sore telah tiba, matahari telah
terbit. Karena pembaca diajak juga buat menikmati moment-moment istimewa setiap
detiknya.
· Novel ini
mengajarkan kita buat legowo (menerima
kenyataan dengan ikhlas) bahwa apa yang kita harapkan terkadang tidak sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Namun, Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik.
Karena Tuhan akan tahu apa yang kita butuhkan dibanding sekedar apa yang kita
inginkan.
· Ya seperti
dia awal tadi, saya suka cerita ini karena natural dan berasa real-life seperti
ada disekitar kita gitu gak tahu kenapa.
· Ceritanya
yang ringan dengan bahasa yang sederhana namun menyentuh cocok banget buat
pembaca mengisi waktu luang disela kesibukan, mengingat bukunya yang nggak
terlalu tebal, 1-2 jam bisa selesai kok (kalau ngebut loh wkwkwk)
· Setiap bab
ganti Point Of Vie antara Rana dan Irvan, jadi kita bisa menyelami dua
pemikiran mereka secara bertahap. Ciri khasnya nih! Kalau Rana orangnya kalem
dan pendiam jadi narasinya pakai bahasa “aku” sedangkan Irvan ya maklum anak
gaol jadi pake bahasa “gue-elo”.
[-]
· Typo masih
suka bertebaran di mana-mana, bahkan aku nemuin satu pargaraf yang salah dan
ternyata terlalu menjorok di pinggir red: hlm 84 , mungkin lebih teliti lagi ya
untuk kak Syarifa
· Konfliknya
kurang kuat, aku nggak tahu emang disengaja apa nggak jadi berasa baru baca
cerita, tahu-tahu udah abis alias cerita udah the end, kurang greget padahal
bagus.
· Kualitas
bukunya kurang mendukung, padahal ceritanya bagus. Bukunya menurutnku terlalu
tips padahal ceritanya udah lumayan banyak, mungkin pengaruh spasinya yang
terlalu mepet-mepet. Belum lagi covernya untuk ukuran font tulisan nama
penulisnya terlalu biasa banget. Dan satu lagi teksnya ada yang beberapa blur
juga. Jadi untuk penerbitnya (Pena House) saya harap kualitas bukunya harap
lebih ditingkatkan lagi untuk kedepannya.
Nah beberapa kutipan di bawah ini langsung aku
comot dari novel “Memori ½ Giga” biar kalian pada baper bacanya wkwkw:
1. “Bagaimana pun persahabatan jauh lebih berharga
dari pada sebuah perasaan yang belum pasti.”
(hlm 6)
2. “Kenapa sekarang suaramu malah membuatku tidak
tenang?” (hlm 7)
3. “Kenapa harus menyiksa dirimu dengan
kebingungan yang kamu ciptakan sendiri?” (hlm 7)
4. “Jika ini yang dinamakan orang-orang dengan
jatuh cinta, sungguh , aku menyerah! Ini hanya menjadikanku seperti orang
tolol.” (hlm 7)
5. “Gue bukan cowok baik, namun berharap mendapat
yang terbaik. Gue tidak sempurna, tapi bermimpi memiliki hati yang utuh.
Bukankah itu sah-sah saja? Gue manusia biasa yang memiliki segudang harapan
untuk mendapatkan kebahagiaan. Gue juga berhak menata kembali hati gue yang
ambruk.” (hlm 50)
6. “Setiap senja hadir, ia merasa terlahir
kembali. Walau kemunculannya sangat singkat, tapi esok hari dia akan kembali
dengan warna oranye yang mejingga.” (hlm 70)
7. “Mungkin terlihat konyol. Tapi kita tidak tahu
apa yang akan terjadi dengan hati kita. Jatuh cinta itu tidak direncanakan.”
(hlm 74)
8. “Setiap kisah cinta pasti selalu membuat kita
tertarik. Baik untuk yang sudah banayk pengalaman maupun beluum pernah
mengalaminya sama sekali.” (hlm 84)
9. “Sorry bukannya mau nyindir. Tapi kalau
kesindir, aku minta maaf.” (hlm 88)
10.
“Mereka
punya alasan masing-masih untuk melakukan hal yang mereka yakini. Hidup itu
pilihan bukan?” (hlm 89)
11.
“Gue minta
maaf. Andai gue bisa memilih, gue gak akan mungkin jatuh cinta sama cewek yang
ditaksir teman gue sendiri.” (hal 129)
12.
“Patah hati
akan menyesakkan jika kita tidak bisa mengikhlaskan sebuah kenyataan yang
megiris rasa yang kita punya. Kalau saja kita merelakan, sakit itu tidak akan
menyergam.” (hlm 131)
Finally, resensi ini akan aku tutup
dengan wawancara singkat dengan penulisnya “Memori ½ Giga” yang lebih dikenal
dengan sebutan Syarifa Azyura.
Q: Udah berapa lama kakak nyelesein novel Memori ½ Giga?
A: Awal nulis itu waktu adikki baru mau ujian SMK. Sekarang dia
kuliah semester 4. Jadi kapan tuh? Haha. Waktu itu baru beberapa bab ditinggal
gitu aja soalnya laptop dibawa adik masuk kuliah di bengkulu. Terus dilanjut
tahuin lalu pas punya hape canggih. Hehehe. Itu cerita dari kapan tahun sih ya.
Sayang kalau gak dilanjut.
Q: Inspirasi cerita dapet dari mana kak? Kok cerita dari anak band
padahal sekarang lagi musim cerita wedding loh?
A: Inspirasinya ya sama dari band. Tetanggaku punya band gitu.
Namanya sMiLe Fun. Biasalah abege pada gitu soalnya tampangnya pada lumayan dan
aku pun sempat ikutan alay hihi. Cerita MSG dan faktanya dikit. Aku sempet ada
cekcok sama temen gara-gara taksir-taksiran itu. Haha untungnya ga berlanjut.
Wah aku gak tahu kalau lagi musim wedding J.”
Q: “Suka dukanya apa kak waktu nulis novel ini?”
A: “Sukanya... ya itu ceritanya konyol. Aku suka ketawa-tawa
sendiri bacanya apalagi pas bayangin pernah naksir mereka yang jujur baru lihat
mereka satu kali.
Dukanya itu, nulisnya perjuangan banget. Laptop ga ada. Pake
hape. Terus kemarin ngeditnya minta tolong temen pesbuk yang jauh di Madura
sana. Akku belum ketemu dia, tapi dia baik banget mau aku rempongin di sela tugas
kuliahnya.
No comments:
Post a Comment